INDAHNYA KEHIDUPAN


BIOENERGI….PAHLAWAN KARIRKU……

Hidup adalah perjuangan. Itulah pepatah yang sangat populer dalam masyarakat untuk menyemangati kita agar terus maju dan berkembang. Begitupula saya. Saya selalu ingin meraih apa yang saya inginkan. Oleh karenanya, saya selalu hati-hati dalam mengerjakan segala sesuatu agar hasilnya rapih dan maksimal. Namun apa dikata, sekalipun sudah sangat teliti, terkadang ada juga kesalahan-kesalahan kecil yang membuat saya merasa tidak puas akan hasil kerja tersebut. Sejak kecil saya selalu dimanja oleh kedua orang tua. Apapun kebutuhan saya mulai dari ujung kaki sampai ujung rambut selalu terpenuhi tanpa adanya usaha keras. Namun seiring pertambahan usia, saya semakin sadar bahwa tidak selamanya hidup berjalan mulus seperti apa yang kita mau. Tidak selamanya pula saya akan hidup enak dan selalu bisa memenuhi segala kebutuhan. Saya juga menyadari bahwa sudah saatnya membalas kebaikan dan ketulusan kedua orang tua selama ini. Setelah 4 tahun kuliah, akhirnya saya lulus dengan gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.
Saya selalu bersyukur karena memiliki keluarga yang selalu mendukung dalam segala pekerjaan yang nantinya akan saya geluti. Setelah lulus kuliah, saya segera mengajukan lamaran di beberapa perusahaan, baik besar maupun kecil yang ada di Yogya. Mulai dari Astra Honda, Andi Offset, BRI, Bank Danamon bahkan Garuda Indonesia. Namun segala usaha saya ternyata tidak membuahkan hasil. Memang ada beberapa perusahaan yang telah menerima saya sebagai karyawannya namun saya tidak cocok dengan posisinya. Ada pula perusahaan yang sudah lama saya impikan untuk menjadi salah satu karyawannya namun pada akhirnya sama sekali tidak ada panggilan kerja. Sewaktu masih kuliah, saya selalu membayangkan bahwa setelah lulus kuliah nanti, saya akan bekerja di suatu perusahaan ternama, sebagai manager perusahaan dan bekerja dengan mengenakan jas dan dasi serta menenteng koper yang berisi berkas-berkas penting perusahaan. Tentunya dengan gaji yang besar pula. Mungkin itu dikarenakan pemikiran saya yang dulu masih sangat polos yaitu jurusan kuliah manajemen yang selalu saya kaitkan menjadi seorang manager ketika lulus kuliah nanti. Namun kini saya baru sadar bahwa untuk mencapainya sangatlah sulit, apalagi mendapatkan posisi tinggi sebagai manager. Mungkin itu hanyalah mimpi bagi saya. Lambat laun saya menyadari bahwa ternyata sangat sulit untuk mencari kerja sekalipun telah memiliki gelar sarjana.
Semangat yang dulu saya miliki, kini telah sirna. Saya tidak bisa membayangkan berapa banyak lagi surat lamaran kerja yang akan saya layangkan ke perusahaan-perusahaan yang akan membuka lowongan pekerjaan. Saya merasa bahwa pengorbanan waktu dan biaya untuk mendapatkan pekerjaan yang cocok, selama ini ternyata hanyalah sia-sia. Sempat juga saya merasa capek dan putus asa dalam mencari kerja. Ya, mungkin inilah yang dinamakan keterpurukan hidup. Maju salah, mundur juga salah. Jika saya melanjutkan perjuangan mungkin tidak akan berhasil seperti biasanya. Namun kalo saya hanya diam di rumah, kesuksesan tidak akan pernah datang tanpa adanya usaha keras. Setelah berpikir panjang akhirnya saya berusaha berdiri kembali untuk menata hati dan pikiran serta melanjutkan perjuangan untuk mendapatkan pekerjaan apapun itu karena sudah saatnya saya bekerja tanpa pilih-pilih, bukan hanya untuk mengejar gaji namun hal yang terpenting adalah memiliki pengalaman yang bisa menjadi bekal saya untuk bekerja di lain kesempatan.
Setelah 4 bulan lulus kuliah, akhirnya saya mendapatkan panggilan kerja. Setelah melewati beberapa test akhirnya saya secara resmi diterima kerja sebagai supervisor di suatu dealer motor terkemuka di Indonesia. Saya sangat senang karena harapan saya dapat terwujud. Pada awalnya saya sangat menikmati pekerjaan tersebut dan berusaha beradaptasi dengan lingkungan kerja di kantor saya. Namun setelah beberapa bulan kerja disana, saya semakin merasa berat karena pekerjaan tersebut memiliki target. Mau tidak mau saya harus mengatur bawahan saya untuk mendapatkan pembeli motor minimal sesuai target yang ditetapkan. Begitupun saya sendiri. Bahkan, target motor yang harus terjual jauh lebih banyak dan itu bukan hal yang mudah. Saya sering terjun ke lapangan untuk secara langsung mempromosikan produk-produk motor dari perusahaan saya. Pada bulan pertama saya dapat memenuhi target, namun di bulan-bulan berikutnya, penghasilan saya semakin menurun karena tidak dapat memenuhi target. Bila sampai bulan ke-6 saya masih lemah maka tidak segan-segan manajer cabang akan memecat saya. Sungguh ini adalah beban hidup yang sebelumnya tidak pernah saya bayangkan. Untuk kedua kalinya, kembali saya merasa terpuruk dengan segala keadaan yang saya alami. Saya sangat takut apabila suatu saat saya dipecat dan harus bersusah payah lagi untuk mencari pekerjaan baru. Dalam situasi itu, saya selalu membayangkan hal-hal yang buruk bahkan tidak lagi bisa berpikir dengan jernih dan selalu gelisah dalam bekerja.
Suatu hari saya menemukan katalog Bioenergi Center yang tercecer di depan kantor. Mungkin itu adalah milik seorang konsumen yang tidak menyadari bahwa kertasnya telah jatuh. Segera saya membaca isi katalog tersebut. Disitu tertulis BIOENERGI SELLING POWER (BSP) Rahasia Mendongkrak Penjualan Sampai 400%. Isinya adalah ajakan untuk melalukan revolusi besar bagi para pemasar. Pada awalnya saya ragu apakah program pelatihan ini dapat berhasil. Namun setelah berpikir panjang, akhirnya saya mendatangi Bioenergi Center dan mendaftar sebagai calon pesertanya. Pada saat pelatihan, saya dan peserta yang lain diberi berbagai fasilitas yang menarik. Disana saya juga mendapat berbagai penyuluhan penting sebagai modal utama dalam menghadapi tantangan hidup di masa kini dan masa depan. Sebagai seorang pemasar, nilai plus yang dapat dilihat adalah bagaimana dan sejauhmana kita dapat menjual produk yang dimiliki perusahaan. Semakin banyak produk yang terjual maka semakin tinggi kesempatan kita untuk merauk hasil dari kerja keras yang telah dilakukan. Saya sangat terkesan dengan Bapak HM. SYAIFUL M. MAGHSRI selaku pemilik Bioenergi sekaligus pembimbing utama dalam pelatihan tersebut. Sungguh luar biasa karena banyak ilmu baru dan tiada duanya yang diajarkan beliau. Saya sangat takjub dengan hal-hal yang sebelumnya belum pernah saya ketahui. Segala terobosan baru dan berbagai trik mencapai kesuksesan saya dapatkan dari pelatihan tersebut.
Usai pelatihan, saya kembali melanjutkan aktifitas seperti biasanya sebagai supervisor dan bekerja dengan target. Hari demi hari saya lalui dengan hati yang tenang dan semangat kerja yang lebih tinggi dari sebelumnya. Dengan perasaan senang dan pelayanan yang ramah terhadap konsumen, akhirnya setelah 2 minggu berlalu saya mendapatkan hasil yang luar biasa. Dengan mendayagunakan seluruh tenaga dan pikiran, hanya dalam waktu singkat saya telah mampu menjual banyak produk bahkan lebih dari yang ditargetkan oleh perusahaan. Saya sangat bangga dan bahagia karena apa yang saya impikan bisa terwujud. Hal ini juga berujung dengan penghasilan yang jauh lebih besar dari sebelumnya. Ternyata tidak sia-sia saya mengikuti pelatihan BSP yang sebelumnya saya merasa ragu akan hasilnya. Namun sekarang saya telah membuktikannya sendiri bahwa segala hal yang saya terima selama pelatihan telah membawa saya ke jenjang karir yang lebih tinggi. Lebih dari itu, karena selama 3 bulan berturut-turut saya dapat mencapai bahkan melampaui target akhirnya saya dianggap layak untuk naik jabatan dan sekarang saya telah duduk sebagai manajer cabang dari dealer motor tempat saya bekerja. Benar-benar prestasi kerja yang sebelumnya tidak pernah saya bayangkan. Ternyata kuliah saya selama ini tidaklah sia-sia. Kini saya juga bisa membahagiakan orang tua dan membuat mereka menjadi bangga atas hasil kerja saya. Ternyata Tuhan juga telah mendengar segala doa saya melalui Bioenergi yang menuntun saya menuju kesuksesan hidup. Terimakasih Bioenergi, terimakasih Bapak Syaiful. Anda telah berhasil menjadi pelopor program kesuksesan karir bagi saya dan bagi banyak orang yang ada di dunia ini.
INDAHNYA KEHIDUPAN

0 Response to INDAHNYA KEHIDUPAN

Posting Komentar